Kamis, 23 Oktober 2014

EKONOMI SYARI'AH

Bank Muamalat Wakili Indonesia di International Management Seminar 2014 Turki

Sebuah prestasi membanggakan ditoreh bank syariah pertama di Indonesia, Bank Muamalat Indonesia pada penghujung Oktober 2014 ini dengan mendapatkan kesempatan terpilih sebagai satu-satunya bank asal Indonesia yang menghadiri International Management Seminar 2014 yang diinisiasi oleh PT. Wincor Nixdorf bertempat di Istanbul, Turki (23/10/14),. Demikian siaran pers dari Bank Muamalat yang diterima mysharing.co hari ini (23/10/14).
YOG_4434PT. Wincor Nixdorf merupakan perusahaan penyedia perangkat keras dan perangkat lunak untuk perbankan ritel. Perusahaan yang bermarkas di Jerman ini bergerak dalam penjualan, pembuatan, instalasi, dan layanan untuk sistem transaksi mandiri (mesin ATM).
Pembicara pada seminar tersebut merupakan praktisi perbankan dari berbagai negara seperti Banco Santander Brazil (Brazil), Garanti Bank (Turkey), HSH Nordbank (Germany), dan perwakilan dari Wincor Nixdorf.
Direktur Keuangan Bank Muamalat, Hendiarto, pada kesempatan seminar ini menyampaikan materi seminar berjudul: “Bank Muamalat e-business Development through Electronic Channel Enhancement”.
Hendiarto mengungkapkan, “Strategi yang telah kami implementasikan merupakan upaya kami untuk menjadi leader di industri perbankan syariah dari sisi kinerja dan layanan. Kedepannya, kami terfokus untuk menjadikan Bank Muamalat sebagai bank syariah pilihan melalui pemeliharaan budaya kerja yang positif, didukung dengan berbagai produk yang inovatif, pemenuhan terhadap aspek syariah sebagai nilai lebih, platform teknologi yang mendukung fokus bisnis, dan optimal dalam melayani kebutuhan nasabah. Upaya tersebut akan dilakukan secara serius dan intensif, khususnya ditujukan untuk mempersiapkan Bank Muamalat dalam menyongsong era Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) 2015.” *

AirAsia Ingin Ikut Kelola bandara



Air Asia
Maskapai penerbangan AirAsia kembali melakukan langkah efisiensi.
Liputan6.com, Jakarta - PT Indonesia AirAsia meminta pemerintah memberi kesempatan kepada maskapai penerbangan swasta untuk bisa mengelola bandara. Dengan dibukanya kesempatan tersebut, maskapai akan mendapat penghasilan tambahan.

"Harapan kami pemerintah bisa buka peluang swasta untuk mengelola bandara selain Angkasa Pura," kata Presiden Direktur PT Indonesia AirAsia, Sunu Widyatmoko, di Tangerang, Kamis (23/10/2014).

Sunu melanjutkan, kesempatan untuk bisa mengelola bandara tersebut juga diharapkan tidak bersifak esklusif atau hanya ada satu maskapai yang bisa melakukannya. Hal itu untuk mencegah terjadinya monopoli.

Pernyataan dari Sunu tersebut menanggapi rencana dari maskapai penerbangan Lion Air yang mendapat kesempatan untuk mengelola Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Melalui anak usahanya yaitu PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS), Lion Air akan mengelola bandara tersebut.

Pengelolaan akan dimulai dengan melakukan renovasi dan perluasan bandar udara. Untuk aksi korporasi ini, pihak ATS telah menunjuk perusahaan pelat merah PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sebagai pelaksana proyek.

Melihat kondisi ini, Sunu mengaku senang karena peluang untuk mengelola bandar udara kini terbuka lebar. "Kalau disuruh ngelola kita pasti senang," tandas dia.